Tank Scorpion TNI AD |
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengatakan tank-tank
Scorpion akan menjaga kawasan perbatasan RI-Malaysia sepanjang 1.600 km
di wilayah Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat. Perbatasan sepanjang
1.600 km itu akan dikawal tank-tank Scorpion.
Menurut Dicky, tank Scorpion cocok untuk menjaga
perbatasan karena bisa bermanuver dengan cepat. Dibandingkan dengan
Leopard, Scorpion dan AMX adalah tank ringan dengan bobot hanya 25 ton.
"Kami tempatkan juga di Kutai Barat selain di Bulungan, Kalimantan Utara," katadia. Tank-tank Scorpion tersebut akan tiba pada pertengahan tahun nanti. TNI AD yang punya 50 unit sedang mempersiapkan pengirimannya dari Jawa.
"Kami tempatkan juga di Kutai Barat selain di Bulungan, Kalimantan Utara," katadia. Tank-tank Scorpion tersebut akan tiba pada pertengahan tahun nanti. TNI AD yang punya 50 unit sedang mempersiapkan pengirimannya dari Jawa.
Awalnya, pemerintah berencana menempatkan Tank Leopard di Bulungan,
Kalimantan Utara, dan di Kalimantan Barat, masing-masing satu batalion
kavaleri dengan 44 tank. "Sebagai gantinya, kita tempatkan 2 kompi
Scorpion," lanjut Panglima. Scorpion tersebut diperkuat dengan satu
kompi tank AMX 13.
"Tank Leopard masih ditempatkan di Pulau Jawa," kata Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman di Balikpapan, Senin (7/1).
"Tank Leopard masih ditempatkan di Pulau Jawa," kata Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman di Balikpapan, Senin (7/1).
Tank Leopard 2A6 adalah pembelian alat utama sistem senjata baru TNI, merupakan tank tempur utama (main battle tank atau MBT) dengan bobot hingga 62 ton. Sebanyak 100 Leopard 2A6 dibeli langsung dari pabriknya di Jerman dengan harga total AS$ 280 juta dolar.
Kembali ke Scorpion, tank ini adalah tank ringan buatan Inggris. Bodinya
bukan dari baja, tetapi dari aluminium aloy, bahan yang banyak
digunakan untuk peralatan keselamatan dan petualangan seperti karabiner.
Dengan ketebalan bodi 12,7 mm, Scorpion sanggup menghadang peluru 7,62 mm yang ditembakkan dari jarak 12 meter, atau peluru kaliber 105 yang dilepaskan dari jarak 30 meter. Bodi Scorpion juga tahan dari pecahan bahan peledak berdaya ledak tinggi (high explosive) untuk melindungi personel yang diangkutnya.
Awaknya cukup 3 prajurit. Pada Scorpion TNI-AD, senjata utamanya adalah meriam Cockerill 90 mm buatan Belgia yang lebih ampuh dari meriam aslinya, L23A1 76 mm. Scorpion juga menyandang senapan mesin koaksial 7,62 mm, dan juga bisa ditambah misil anti-tank. Dengan kecepatan maksimal 80 km per jam, Scorpion di Bulungan bisa mencapai Simenggaris di garis batas dengan Sabah, Malaysia, kurang dari 4 jam bila ngebut tanpa henti.
TNI juga menempatkan peluncur rudal MLRS Astros II (multi launching rocket system) di Berau untuk mengamankan Kutai Barat di barat dan Nunukan di timur. "Itu juga sudah meng-cover perbatasan," kata Panglima.
Dengan demikian, Panglima menjelaskan alutsista TNI diperbatasan mampu mengimbangi kekuatan tempur negara tetangga, ditambah lagi dengan penambahan sejumlah panser Anoa di Samarinda yang akan memudahkan mobilisasi personel pasukan.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi pelanggaran batas wilayah di jalur darat, termasuk penyelundupan barang terlarang seperti narkoba, Kodam VI Mulawarman menambah 12 pos baru pengamanan perbatasan.
"Jadi kita ada 29 pemantauan perbatasan. Tahun 2012 tambah dua, pada 2013 tambah 6 sampai 12 lah. Posisi pemantauan ini kita buat rapat utamanya di area blank spot, dari Long Apung ke barat sampai Datah Dawai," demikian Panglima.
Dengan ketebalan bodi 12,7 mm, Scorpion sanggup menghadang peluru 7,62 mm yang ditembakkan dari jarak 12 meter, atau peluru kaliber 105 yang dilepaskan dari jarak 30 meter. Bodi Scorpion juga tahan dari pecahan bahan peledak berdaya ledak tinggi (high explosive) untuk melindungi personel yang diangkutnya.
Awaknya cukup 3 prajurit. Pada Scorpion TNI-AD, senjata utamanya adalah meriam Cockerill 90 mm buatan Belgia yang lebih ampuh dari meriam aslinya, L23A1 76 mm. Scorpion juga menyandang senapan mesin koaksial 7,62 mm, dan juga bisa ditambah misil anti-tank. Dengan kecepatan maksimal 80 km per jam, Scorpion di Bulungan bisa mencapai Simenggaris di garis batas dengan Sabah, Malaysia, kurang dari 4 jam bila ngebut tanpa henti.
TNI juga menempatkan peluncur rudal MLRS Astros II (multi launching rocket system) di Berau untuk mengamankan Kutai Barat di barat dan Nunukan di timur. "Itu juga sudah meng-cover perbatasan," kata Panglima.
Dengan demikian, Panglima menjelaskan alutsista TNI diperbatasan mampu mengimbangi kekuatan tempur negara tetangga, ditambah lagi dengan penambahan sejumlah panser Anoa di Samarinda yang akan memudahkan mobilisasi personel pasukan.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi pelanggaran batas wilayah di jalur darat, termasuk penyelundupan barang terlarang seperti narkoba, Kodam VI Mulawarman menambah 12 pos baru pengamanan perbatasan.
"Jadi kita ada 29 pemantauan perbatasan. Tahun 2012 tambah dua, pada 2013 tambah 6 sampai 12 lah. Posisi pemantauan ini kita buat rapat utamanya di area blank spot, dari Long Apung ke barat sampai Datah Dawai," demikian Panglima.
Sumber : ANTARA
0 komentar:
Posting Komentar