Penggemar balap motor pasti tau dua kejuaraan kelas dunia
ini bukan, MotoGP adalah kelas tertinggi balap motor dunia dan Superbike tepat
satu level di bawahnya. Banyak yang beranggapan bahwa motor Superbike jauh lebih cepat ketimbang MotoGP
karena motor Superbike rata-rata berkapasitas 1000cc dan
MotoGP hanya 800cc
(2007-2011). Meski sekarang MotoGP menggunakan kapasitas mesin 1000cc masih ada
saja yang beranggapan Superbike lebih cepat karena bisa menggunakan motor
1200cc.
Lalu sebenarnya apa perbedaan utama dari MotoGP dan
Superbike ini?
MotoGP
Jelas yang digunakan motor di MotoGP semuanya adalah tipe
Prototype (kecuali tahun 2012 dan mungkin seterusnya). Yaitu tipe motor yang
dirancang khusus dari mesin, gearbox, sasis, kontrol elektronik, dengan
suspensi, ban dan rem yang juga prototype untuk tujuan balapan. Motor ini tidak
boleh dijual untuk umum karena spare part, bahan bakar, ban dan lain-lain tidak
tersedia di pasaran dan kecepatannya juga terlalu tinggi.
Mesin MotoGP mampu bertahan hingga beberapa bulan dengan
konsumsi bahan bakar yang seirit mungkin tapi tetap mampu berlari sekencang
mungkin. Tidak heran sebelum peraturan pembatasan mesin berlaku di MotoGP, satu
tim MotoGP bisa “merusak” puluhan set mesin dalam waktu satu tahun.
Superbike
Ajang World Superbike ada untuk tambahan hiburan bagi para
pecinta balap motor. Motor yang digunakan para kontestan Superbike adalah motor
produksi massal yang semua orang bisa beli di dealer. Mereka melakukan modifikasi
disana-sini untuk memaksimalkan potensi motor tersebut untuk digunakan di arena
balap. Singkatnya, motor Superbike sangat jauh beda dengan MotoGP karena mereka
menggunakan motor sport standar harian yang dimodifikasi.
Bagaimana dengan CRT?
CRT (Claiming Rule Team) adalah kategori baru di MotoGP.
Untuk menyelamatkan grid MotoGP yang sepi dan mengurangi biaya kontestan MotoGP,
mulai 2012 Dorna memberlakukan regulasi CRT. Yaitu tim dengan motor yang
menggunakan mesin produksi masal boleh berpartisipasi di MotoGP. Hampir sama
dengan Superbike tapi tetap banyak perbedaan. Di Superbike, tim tidak boleh
memodifikasi habis-habisan mesinnya untuk membuat ajang World Superbike tetap
“murah” dan banyak yang tertarik berpartisipasi. Di Superbike juga tidak boleh
menggunakan rem karbon yang mahal dan melakukan modifikasi sasis.
Sedangkan CRT di MotoGP sekarang mereka memang menggunakan
mesin berbasis produksi masal seperti mesin motor Superbike, meski sebenarnya
tidak ada aturan baku tim CRT wajib menggunakan mesin produksi masal. Tapi, tim
CRT diperbolehkan memodifikasi sasis dan mesin habis-habisan untuk tujuan
balap. Biarpun begitu kebanyakan tim CRT membangun sasis mereka sendiri. Tim
CRT juga mempunyai bobot motor keseluruhan yang lebih ringan dari Superbike
sehingga lebih cepat. Tim CRT boleh menggunakan rem karbon dan teknologi
kontrol traksi yang ada di MotoGP. Singkatnya, secara teori CRT masih lebih
cepat ketimbang Superbike.
Tapi sangat lucu jika melihat catatan waktu para pembalap
CRT justru lebih lambat dari para pembalap Superbike, padahal motor CRT lebih
cepat dan canggih ketimbang Superbike. Pembalaplah masalahnya, kita tau
Superbike punya pembalap berkualitas seperti Carlos Checa, Max Biaggi, dan
Marco Melandri yang mana mereka adalah
mantan pembalap MotoGP (era full prototype). Sedangkan CRT, banyak nama baru
yang sebenarnya masih “pemula” seperti Danilo Petruci, Ivan Silva, Yonny
Hernandez dll. Meski ada nama Randy De Puniet di CRT yang mana dia juga mantan
pembalap motor Prototype MotoGP, tetap saja kalah kualitas dengan trio
Superbike tadi. Apalagi CRT adalah tim independen dan ini adalah tahun pertama
mereka berkompetisi, tidak seperti Superbike yang masih bisa dapat beberapa
bantuan dari pabrikan dan kejuaraan Superbike juga sudah ada sejak 1988.
Semakin mahalnya biaya balap di MotoGP membuat beberapa
pabrikan kabur seperti Aprilia, KTM, Pronton KR, Kawasaki dan terakhir Suzuki.
Regulasi CRT adalah solusi Dorna untuk mengurangi biaya balap di MotoGP sekaligus
juga jadi kontroversi. Ada dua kejuaraan yang berbeda dalam satu kompetisi.
Bagi para pembalap MotoGP, mengendarai motor CRT adalah sebuah kemunduran dan
hal ini juga yang membuat juara dunia dua kali MotoGP (2007, 2011) Casey Stoner
menyatakan pensiun karena tidak suka dengan motor CRT.
0 komentar:
Posting Komentar