"Masih terus melakukan penjajakan jenis helikopter itu. Tahun ini diintensifkan, selain penjajakan juga mencoba sendiri keunggulannya," kata Sugianto disela uji coba Heli NBell-412EP di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Selasa (17/4).
Menurut Sugianto, saat ini dibutuhkan satu skadron heli anti kapal selam. Minimal dalam waktu dekat ini ada setengahnya atau enam unit sudah mencukupi kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan pengawasan perairan di Indonesia.
Namun tidak disebutkan dari negara mana helikopter mutakhir yang bisa mendeteksi kehadiran kapal selam dan bahkan menghancurkan di tengah lautan.
"Kita cek dulu, coba dulu keunggulannya, jangan sampai spesifikasinya tidak cocok dengan yang kita butuhkan," katanya.
Menurut Sugianto, pesawat-pesawat itu akan ditempatkan di KRI-KRI yang memiliki halipad. Kehadiran helikopter di KRI adalah merupakan kepanjangan mata dan telinga dari kapal TNI AL. Laut Indonesia yang luas tidak memungkinkan untuk dijangkau oleh KRI mengingat kekuatannya yang terbatas.
Helikopter anti kapal selam memiliki spesifikasi untuk manuver yang handal di lautan. Selain memiliki kemampuan terbang dengan kecepatan tinggi, juga harus mampu bermanuver saat menurunkan perangkat sonar pendeteksi kapal selam.
"Heli itu dilengkapi dengan alat pendeteksi kapal selam yang diturunkan ke laut, selanjutnya hasilnya dideteksi di pesawat untuk selanjutnya memastikan kehadiran kapal selam. Kemampuan manuvernya saat menurunkan alat pendeteksi sangat diprioritaskan," katanya.
Tambahan Tiga Heli NBell-412EP
Sementara itu dalam waktu dekat ini, TNI AL akan mendapat tambahan tiga pesawat heli NBell 412EP produksi PT Dirgantara Indonesia. Satu diantaranya sudah rampung, sedangkan dua lainnya dalam tahap penyelesaian.
NBell-412 (Foto: Armyrecognition.com)
"Ditargetkan pada HUT TNI AL pertengahan 2012 ini, NBell terbaru kami dipamerkan di sana," kata Sugianto.
Pesawat NBell 412EP memiliki keunggulan dibandingkan NBell pendahulunya, karena dilengkapi dengan Auto Pilot yang memungkinkan pesawat dikendalikan secara otomatis dan mengurangi beban pilot dalam mengoperasikannya.
Sumber : ANTARANEWS.COM
0 komentar:
Posting Komentar